Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

16.3.11

Belajar dari Jepang


Semua headline maupun tagar yang tertulis "Pray for Japan" saat ini berubah menjadi "Belajar dari Jepang". Semua mata memandang dan bisa menilai bagaimana masyarakat dan pemerintah Jepang menghadapi bencana alam di negerinya. Semuanya bisa mengambil kesimpulan bagaimana mentalitas masyarakat Jepang memukau dunia, entah itu tua dan muda, mereka menghadapi semuanya dengan kepala dingin dan tidak panik.

Ada diperlihatkan satu scene, ketika gempa 9 SR itu datang dan hitungan detik mereka segera bersiap untuk mengevakuasi diri mereka bersama-sama keluar dari gedung. Membentuk satu barisan memanjang layaknya semut merangkul pundak teman di depannya disertai baskom dan helm di atas kepala mereka masing-masing. Tak ada dorong-mendorong, tak ada saling injak, sehingga semuanya keluar dengan selamat.

Adegan lain di televisi adalah ketika mereka dibagi bantuan makanan di pengungsian. Satu kata : TERTIB. Mereka antre dan menunggu giliran mereka dengan jatah yang sudah diperhitungkan. Tidak ada kejadian berebut makanan, tidak ada penjarahan, tidak ada kerusuhan.

Pada salah satu milis, saya baca ada yang bercerita, ketika gempa terjadi. Lalu lintas langsung lumpuh total. Tetapi pengendara tetap tenang menunggu gilirannya untuk memajukan kendaraannya. Tetap memperhatikan lampu lalu lintas. Dikabarkan meski lampu sudah hijau, hanya 1 mobil yang bisa melaju."Lalu lintas bagai di neraka dan sering kali hanya satu mobil dapat berjalan ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Tapi semua begitu tenang dan mengemudi dengan aman dan memberikan jalan kepada satu sama lain," ucap salah salah satu pengendara, Arakawa.

Arakawa mengucapkan hal itu melalui akun twitter, yang lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang translator bernama Aya Watanabe (@vida_es_bella). Watanabe menghimpun beberapa tweet para korban gempa yang menunjukkan ketertiban dan rasa kesetiakawanan warga Jepang.

Masih di jalan raya, seorang pengguna jalan lain mengatakan, ia mengemudi selama 10 jam untuk pulang ke rumah saat gempa menghentak pada Jumat sore, 11 Maret lalu. Lalu lintas sangat padat. Namun, ia tidak mendengar bunyi klakson sekali pun."Yang terdengar hanyalah ucapan terima kasih antara satu sama lain, karena telah diberi jalan," katanya.

Sikap tetap tertib dan tidak emosional juga terlihat di stasiun-staiun kereta api. Seperti diberitakan, ketiga gempa terjadi, jaringan KA Tokyo Metro sempat menghentikan operasinya dengan alasan keselamatan penumpang. Banyak penumpang yang terlantar di stasiun. Namun, mereka tetap menunggu dengan sabar sampai KA dapat beroperasi kembali.

Ini adalah sedikit informasi yang saya dapat dari berbagai sumber. Tetapi sudah banyak sekali memberikan contoh untuk kita semua. Semoga gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang bisa memberikan hikmah tersendiri untuk kita :)

Gambar dari sini

15.3.11

Baru Tau Rasanya


Dulu ketika belum menikah, saya berpikir bahwa ga mungkin deh kalo saya sampe ngidam yang asem-asem. Karena saya paling anti dengan rasa asem :D

Tapi....

Setelah merasakan sendiri saat ini, hehe... Saya salah! Yang saya pikirkan adalah apa yang harus saya makan berikutnya untuk mengurangi rasa eneg dan mual ini. Menurut yang saya tahu, rasa mual dan keinginan muntah yang sangat besar ini dikarenakan hormon saya yang tidak stabil. Sebuah perubahan besar yang terjadi dalam tubuh saya membuat adaptasi yang besar-besaran pula. Terlebih hormon estrogen yang wanita miliki juga drastis berubah, alias mengalami peningkatan. Peningkatan ini menyebabkan penyesuaian peredaran darah. Volume darah akan makin meningkat yang menyebabkan pengenceran darah ibu dan menyebabkan penurunan hemoglobin darah. Pantesan aja rasanya kekeleyengan :D Musti searching makanan penambah darah nih, semangaaat!!!

Menu andalan saya selama ini :
1. Madu, baru tau setelah browsing kalo ini bisa jadi penambah darah.
2. Pempek Palembang Langganan, Aay tau aja deh rasa pempek di lidahku kaya apa, pempeknya kerasa ikannya banget plus kuah yang asem sueger plus pueddess poll!!!
3. Jus strawberry, gula sedikit semakin mantabh!!!
4. Susu Kedelai, karena susu hamil dan susu produk biasa sudah "ditolak" oleh lidah, terkadang susu kedelai masuk, alhamdulillah dede tetep dapet asupan suplemen :)
5. Makanan manis, kalo lagi kepengen, siang-siang harus ada cemilan kaya roti or soes. It works untuk mengganjal perut. Karena saat ini bisa jadi beberapa hari ga masuk nasi.
6. Pisang, ini terkadang masuk kadang "tertolak', lumayan juga buat ganjal perut karena ada karbo-nya :)

Ada yang mau kasi saran tambahan ga? Makasih loooh...

MyEm0.Com

Gambarnya dari sini

14.3.11

Fun Weekend

Alhamdulillah, rasa syukur tak putus selalu kupanjatkan untukMu ya Allah, melihat hasil check up kemaren membuatku sungguh sulit untuk tak bahagia :) janinnya berkembang makin besar dan menurut penuturan dokter janinnya berdenyut semangat banget, subhanallah!!! Terus berkembang, terus sehat lahir maupun batin ya Dek :-*

Dan kegiatan kami di weekend ini pun seperti yang kuduga, Aay mengajakku untuk jalan lagi hehe... Dan kali ini ke Cimory Resto, walo udah beberapa kali kesini, tapi tetep aja ga bosen karena view-nya yang subhanallah indah banget! Makanannya juga enak, yang belum kesana silakan coba deh :)


Setelah itu lanjuuut ke Rumah Air, One Stop apa ya namanya soalnya selain Restoran dengan konsep yang menarik yaitu Restoran dengan banyak saung yang tersebar di satu danau buatan yang besar sekali. Di danau buatan itu disebar ikan mas yang guede-guede, jadi kalo kita kasi makan mereka langsung pada ngumpul berebut pelet ikan yang kita kasi.

Untuk makanannya, hmmm... rasa standar lah, Ikan Bakar: Gurame, Nila dan Mas. Ayam Bakar, Ayam Bakakak, Sate Ayam, Sate Kambing, Sate Maranggi, Sayur Asem, Tumis Kangkung dan Genjer, minumannya ada panas dan dingin. Standar restoran sunda deh :)

Di sekeliling restoran disediakan tempat bermain, dengan beberapa area menyebar di sekeliling restoran, ada banyak banget, seinget saya ada Balon Air dan Perahu Kecil yang maennya di tengah-tengah danau, Otoped Listrik, ATV dengan track yang cukup bikin puas karena dikasi track khusus. Trus ada juga ATV kecil untuk anak kecil yang kepengen nyobain ATV. Truss... ada istana-istana Disney dari balon, kalo ini khusus anak kecil aja yaa... Kalo saya udah ga pantes maen disini :P Ada banyak lagi permainan lain, tapi saya belum explore liat-liat semuanya... Sok mangga atuh kalo pada mau makan dan sekaligus menikmati permainannya :)

7.3.11

Jazakallah Suamiku

Baru terpikir selama saya hamil sekarang ini, Aay sangat semangat sekali, senang sekali melihatnya, walo tak saya bagi, hanya dalam hati, menikmati sendiri sembari tersenyum sendiri :D

Semangat membeli jus buah sepulangnya bekerja,
Seringnya beli jus jambu dan alpukat, walo nantinya yang minum bukan saya hehe...

Semangat menanyakan apa yang ingin saya makan nanti malam,
Alhamdulillah sejauh ini makanan yang diinginkan tidak menyulitkan
Selalu ketemu dalam rute perjalanan pulangnya
Walo nantinya yang masuk sedikit, sisanya keluar lagi

Dan yang sangat berbeda dari sebelumnya,
Aay sangat semangat mengajakku jalan-jalan dan cari tempat makan setiap weekend,
Ini sudah terjadi 3 weekend ini,
Walo nantinya hasil asupan keluar lagi tapi Aay semangat nyari tempat makan sesuai dengan yang saya inginkan...

Subhanallah,
Senang sekaligus terharu,
Engkau berusaha semaksimal mungkin membahagiakan aku yang sedang beradaptasi dengan perubahan baru ini. Jazakallah suamiku :-*

Gambarnya dari sini.

5.3.11

Repost : Boleh Nggak Saya Manggil Ayah?

Sengaja saya copas karena artikel yang sangat mencerahkan, terutama untuk saya sebagai calon Ibu :) permintaan simple dari seorang anak bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti buat kita, sesuatu yang terlupakan tetapi sangat penting :) Silakan dinikmati!


Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materilistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material.

Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina.

“Nina, apa yang anakku mau sayang” begitu ayah saya membuka percakapan. “Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? Atau apa nak?” tambah ayah saya.

“Nggak ah… ntar om marah” jawab Nina.
“nggak sayang, om tidak akan marah” ayah saya menimpali.
”Nggak ah… ntar om marah” Nina mengulang jawabannya.

Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi.

Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, ”ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang.”

”Tapi janji ya om tidak marah” jawab Nina manja.
”Om janji tidak akan marah sayang” tegas ayah saya.
”Bener om tidak akan marah” sahut Nina agak ragu.

Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah.
Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. ’Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah’ pikir ayah saya.

Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan, “ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak.”

Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; ”bener ya om tidak marah.???” Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala.

Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya ”om, boleh nggak saya memanggil ayah?”

Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan ”tentu anakku.. tentu …mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om.”

Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata ”terima kasih ayah… terima kasih ayah…”

Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina

”Anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?”

”Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah” sergah Nina.

”Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih.” Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon ”nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta ayah bawa foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?”

Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; ”buat apa foto itu nak?”

Tanpa ragu Nina menjawab “Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina.”

Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu. Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta.

Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna. Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan anda di dunia.

Dikutip dari buku : jamil azzaini

Sumber dari sini dan gambarnya dari sini.

4.3.11

Banyak Temannya :)

Februari udah lewat, dan baru nyadar kalo cuma posting sedikit :(

Apa mau dikata, karena proses adaptasi ini, sehingga yang bisa saya lakukan kebanyakan hanya berdiam diri merasakan apa yang sedang terjadi di dalam tubuh saya :D alhasil blog pun agak terbengkalai *apa sangat terbengkalai?! :P Kata temen, hamil itu pahalanya gede, amiin. Ga sia-sia deh merasakan ini semua. Standing applause dan puji syukur yang tak terputus untuk para Ibu yang sudah melewati ini semua :)

Diamnya saya bukan berarti benar-benar diam, sebenernya jemari tetap sehat aktif online :P sehingga saya gunakan untuk bersilaturahim dengan teman lama, sepupu, maupun saudara nan jauh disana. And surprise!!!

Banyak dari mereka pun sedang hamil muda!!! Subhanallah! Senangnyaaa...!!! Sepengetahuanku yang sekarang sedang hamil: kakak sepupu, istri sahabatku, teman blogor, teman chatting, sahabat lama ketika kuliah, teman sma *senang, senang, senang* "Dede" nanti bakal banyak teman sebaya untuk bermain nih :) Yang sehat dan terus berkembang ya 'De :) amiin